Friday, June 24, 2011

Pengaruh Modulus Cor Riser Terhadap Cacat Penyusutan Pada Produk Paduan Al-Si

Cacat penyusutan dapat dieliminir atau dikurangi dengan mengontrol modulus cor riser.
Modulus cor merupakan perbandingan antara volume terhadap luas permukaan coran. Modulus
cor besar berarti waktu pembekuan cairan logam lebih lama. Akibatnya gradien temperatur cair
logam rendah. Namun demikian, gradien temperatur cair logam juga dipengaruhi
paduan aluminium-silikon.

Penelitian ini menggunakan paduan Al-Si 7% dan Al-Si 12,5% . Riser yang digunakan dua
jenis yang memiliki modulus cor yang berbeda. Proses pengecoran yang digunakan adalah
pengecoran dengan cetakan pasir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa modulus cor riser dan komposisi paduan berpengaruh
terhadap terjadinya cacat penyusutan. Besar butir tidak dipengaruhi oleh modulus cor riser
untuk paduan Al-Si yang sama.

untuk lebih lengkapnya silahkan downlad disini

Cacat Coran

cacat coran adalah kerusakan atau kesalahan hasil coran yang mengakibatkan hasil coran tersebut ditolak oleh konsumen atau reject.

selengkapnya silahkan download disini

Friday, June 3, 2011

Perbedaan Besi dan Baja

Perbedaan besi dan baja terletak pada kandungan paduan karbon (C) yang akan menentukan sifat-sifat lain dari besi dan baja tersebut. Paduan baja yang mengandung lebih banyak karbon dari nilai komersialnya dapat dinamakan besi. Kandungan karbon pada beberapa jenis baja mencapai 0,04 persen sampai 2,0 persen. Besi tuang, besi tuang maleable, pig iron mengandung jumlah karbon sekiar 2-4 persen. Tetapi ada juga besi yang tidak mengandung karbon yaitu white-heart malleable iron.

Pembuatan bahan baku besi dan baja dapat dilakukan dalam blast furnace ang menghasilkan pig iron. Pembuatan langsung juga dapat dilakukan dengan alat revolving kiln yang menghasilkan spong iron.


Paduan baja dan besi dapat dikelompokan dalam ferroalloys. Paduan ini dapat menghasilkan jenis-jenis baja. Jumlah paduan yang diunakan dalam pembuatan besi dan baja bervariasi hingga mengandung 20 sampai 80 persen dari elemen paduan. Paduan ini seperti Mangan, Silkon , dan Cromium.

Sejarah

Teknik peleburan logam telah ada sejak zaman Mesir kuno pada tahun 3000 SM. Bahkan pembuatan perhiasan dari besi telah ada pada zaman sebelumnya. Proses pengerasan pada besi dengan heat treatment mulai diperkenalkan untuk pembuatan senjata pada zaman Yunani 1000 SM.

Proses pemaduan yang dibuat mulai ada sejak abad 14 yang diklasifikasikan sebagai besi tempa. Proses ini dilakkan dengan pemanasan sejumlah besar bijih besi dan charchoal dalam tungku atau furnance. Dengan proses ini bijih besi mengalami reduksi menjadi besi sponge metalik yang terisi oleh slag yang merupakan campuran dari pengotor metalik dan abu charcoal. Spone iron ini dipindahkan dari furnance pada saat masih bercahaya dan diselimuti oleh slag yang tebal lalu slagnya dihilangkan untuk memperkuat besi. Pembuatan besi meggunakan metode ini menghasilkan kandingan slag sekiar 3 persen dan 0,1 persen pengotor lain. Kadang kala hasil produksi dengan metode ini menghasilkan baja bukannya besi tempa. Para pembuat besi belajar untuk membuat baja dengan memanaskan besi tempa dan charcoal pada boks yang terbuat dar tanah liat selama beberapa hari. Dengan proses ini besi akan menyerap cukup karbon untuk menjadi baja sebenarnya.

Setelah abad ke 14 tungku atau furnance yang digunakan mulai mengalami peningkatan ukuran dan draft yang digunakan untuk pembakaran gas melewati “charge,” pada pencampuran material mentah. Pada tungku yang lebih besar ini, bijih besi pada bagian bagian atas furnance akan direduksi pertama kali direduksi menjadi besi metalik dan menghasilkan banyak karbon sebagai hasil dari serangan gas yang dilewatinya. Hasil dari furnance ini adalah pig iron, yaitu paduan yang meleleh pada temperatur rendah. Pig iron akan dproses lebih lanjut untuk membuat baja.

Pembuatan baja modern menggunakan blast furnance yang juga digunakan untuk memurniakan besi oleh pembuat besi yang lamapu. Proses pemurnian besi cair dengan peledakan udara diakui oleh penemu Inggris Sir Henry Bessemer yang mengembangkan Bessemer furnance, atau pengkonversi, pada tahun 1855. Sejak tahun 1960 telah diproduksi baja dari besi bekas secara kecil-kecilan pada furnance elektrik, sehingga dinamakan mini mills. Mini mills adalah komponen yang sangat sangat penting bagi produksi baja Amerika. Mills yang lebih besar digunakan pada produksi baja dari bijih besi.

Proses pembuatan PIG IRON (Besi Mentah)

proses pembuatan pig iron ini dimulai dengan melebur biji besi yang didapat dari hasil tambang yang biasanya di daerah pesisir pantai, seperti contohnya di kulonprogo Jogjakarta. Biji besi tersebut dimasukkan kedalam blast furnace atau tungku peleburan(gambar bisa dicari sendiri di google). DIdalam blast furnace ini sebelumnya telah diberi batu bara sebagai bahan bakarnya kemudian diatasnya adalah biji besi tersebut. Biji besi ini kemudian dibakar hingga mencapai suhu 1800 derajat Celcius. Biji besi tersebut masih mengandung kotoran-kotoran yang terkandung didalam perut bumi. Untuk memisahkannya diatas tumpukan biji besi tersebut diberikan Kapur. Kapur ini berfungsi untuk memisahkan kotoran yang dibawa biji besi. Setelah mencair biji besi tersebut dituang kedalam wadah sehingga menjadi besi balok setengah jadi. Sedangkan kotoran keluar melalui saluran khusus bersama terak (slug). selama proses peleburan ditiupkan udara panas yang telah di panaskan hingga suhu 540 -870 derajat.
Setelah menjadi pig iron diproses kembali untuk mengurangi kadar karbon yang dibawa oleh batu bara dengan cara menyemburkan Oksigen pada pig iron. Disini Carbon akan mengikat dengan Oksigen. Dari tungku tersebut diharapkan kandungan carbon akan berkurang. Dari Proses tersebut, pig iron dapat diproses menjadi berbagai material logam dengan pencampuran unsur-unsur lainnya dan kemudian digunakan untuk bangunan, industri otomotif, manufaktur, dsb.

Wednesday, June 1, 2011

Copy atau Send File and Folder more faster

i am sure that u would not wait to long time to copy or send your file and folder from internal to internal drive, internal drive to other device. Now i give you free software which can increase your speed copy or move file and folder. This application support to OS anything.

Please Download TeraCopy Full Version.

Efek Buruk Kurang Tidur

Terlalu banyak kerjaan atau memang hobi bergadang sejak dahulu memang sering dilakukan. entah apa alasannya. yang jelas mereka menghabiskan waktu istirahatnya untuk melakukan kegiatan. namun tidak menggantinya dengan waktu senggang lainnya. biasanya itu dilakukan oleh para pekerja keras, orang nekat, orang malas, gamers. namun ada juga penyakit yang menyebabkannya. yakni "imsomnia". Kekurangan waktu tidur ini ternyata memberikan dampak serius bagi kesehatan kita. yakni:
1. Kekurangan tidur dapat menyebabkan peningkatan berat badan, sebab tak hanya
mendongkrak rasa lapar, kurang tidur ternyata juga mengurangi kecepatan ritme
pembakaran kalori.

2. Kekurangan tidur dapat mengganggu tingkat stress dan hormon yang berhubungan
dengan rasa lapar selama tersadar. Pria muda memiliki tingkat gula darah yang
tinggi, hormon pengatur rasa lapar seperti gherelin, dan hormon stress seperti
cortisol yang tinggi setelah tidur terganggu. Namun, kekurangan tidur tidak
meningkatkan banyaknya makanan yang dikonsumsi oleh para lelaki itu.

3. Tertinggal tidur satu malam, bisa memperlambat metabolisme pada keesokan paginya,
mengurangi pengeluaran energi untuk sejumlah pekerjaan seperti bernafas dan
merncerna sebesar lima hingga 20 persen, dibanding pada orang dengan tidur cukup.

4. Orang yang tidur lima jam atau kurang per hari menjadi lebih rentan terhadap
naiknya berat badan dan penyakit berhubungan dengan berat badan seperti diabetes
tipe-2. Namun, dalam penelitian tersebut tidak mengungkapkan, kekurangan tidur
sebagai penyebab naiknya berat badan.

5. Kepala Pusat Gangguang Tidur di Pusat Medis Boston, Sanford, Auerbach berpendapat
kekurangan tidur meruapakan permasalahan rumit. "Mereka menemukan bahwa kita
menyesuaikan diri dari kekurangan tidur dan beberapa dari penyesuaian tersebut
secara teoritis dapat menyebabkan obesitas," katanya.

Untuk mengatasinya, National Sleep Foundation, yayasan yang meneliti tidur, menyarankan orang dewasa sebaiknya tidur sebanyak tujuh-sembilan jam tidur per malam. Alasannya tentu saja agar dampak buruk seperti diuraikan di atas tak datang.





Pengelasan Baja Stainless Steel

a. Ferritik
SS 430 (16-18% Cr) dan 407 (10-12% Cr)
Masalah yang dapat terjadi :
- Pengkasaran butir dan ketangguhan HAZ rendah karena laju difusi Fe tinggi
sehingga menyebabkan HI rendah
- Kemungkinan terbentuk martensit dari austenit (keras dan getas)
- Sensitasi : pembentukan endapan karbida atau nitrida akibat proses pemanasan

b. Austenitik(Ni>7%)
Paling mudah dilas dan yang paling umum dipakai SS304, cacat yang mungkin
terjadi adalah solidification cracking, weld decay, liquation cracking.

c. Ferritik-Austenitik (duplex)
Terdiri dari dua fasa yaitu ferrit dan austenit. Perbandingan fasa idealnya
50:50.
Masalah yang dapat terjadi :
- Low arc energy menyebabkan kandungan ferrit meningkat sedang sebaliknya akan
terbentuk fasa sigma.
- Sulit mendapat austenit 50% sehingga perlu ditambahkan nickel (over matching).
- Kemungkinan pertumbuhan butir (grain growth) dari full-ferrit pada HAZ
menyebabkan ketangguhan menurun, sehingga masukan panas perlu dikontrol.

d. Martensitik (Hi Carbon)
- Martensitik SS (AISI 400/UNS S 40000 series) paling sulit dilas
- Aplikasinya adalah untuk material tahan aus
- Masalah yang sering muncul adalah retak las yang dapat dihindari dengan
melakukan preheating.

SS mudah di las dengan berbagai metode. Struktur dan sifat yang terbentuk dari
hasil pengelasan sangat tergantung kepada komposisi kimia hasil lasan. SS dapat
dilas dengan metode SMAW, GTAW dan SAW. SS dapat dilas dengan baja karbon ( welding dissimilar metal ) dengan menggunakan filler 309 L yang menghasilkan dilusi 25%.

Weldability dari baja tahan karat adalah baja tahan karat mudah dilas dalam
berbagai metode. Struktur serta sifat yang terbentuk dari hasil pengelasan sangat bergantung kepada komposisi kimia hasil lasan. Jenis struktur ditentukan dari Diagram Schaefler dan De Long.

Urutan tertinggi hingga terendah dalam hal kemampulasannya :
a. Austenitik SS
b. Duplex SS
c. Ferritik SS
d. Martensitik SS

Mekanisme terjadinya Weld Decay.

Weld decay merupakan korosi intergranular yang terjadi pada daerah HAZ. Pada baja tahan karat austenitik yang mengalami pemanasan untuk waktu yang cukup lama dalam temperatur antara 550° - 580° C. Pada rentang temperatur tersebut endapan karbida Cr23C6 pada batas butir yang mengakibatkan terciptanya zona miskin akan Cr pada kedua sisi batas butir.

Cara pencegahannya :
- Menggunakan elektroda Ti jenis 321
- Penghilangan endapan karbida dengan solution treatment pada 1050°C diikuti
dengan pendinginan cepat
- Menggunakan “L” grades

Mekanisme terjadinya Solidification cracking

Solidification cracking terjadi jika logam las membeku sebagai fasa tunggal
gamma (γ), yaitu jika Crek/Niek < 1,5. Jenis cacat ini dapat dihindari dengan
menciptakan 5-10% δ-ferrite pada logam las melalui pemilihan kawat las yang
tepat.

Terjadinya retak tersebut tergantung pada :
- Geometri sambungan dan rigiditasnya yang menentukan derajat restraint sebagai
faktor penentu level tegangan yang ditimbulkan
- Rentang temperatur rapuh material
- Komposisi kimia baja


Cara pencegahannya :
Memastikan SS yang dilas tidak mengandung pengotor serta menggunakan fluks saat
mengelas untuk melindungi SS dari impurities.

Problem umum terjadi pada pengelasan baja tahan karat feritik.
- Perkembangan butir terjadi sangat cepat pada daerah HAZ yang dikarenakan kecepatan
difusi Fe pada struktur BCC yang tinggi. Mengatasinya dengan memberikan masukan
panas yang rendah
- Kemungkinan terbentuknya martensit. Posisi batas gamma + alpha sangat dipengaruhi
oleh interstisi C dan N yang merupakan unsur penstabil austenit. Jika komposisi
baja sedemikian rupa hingga pada waktu pemanasan memasuki daerah gamma loop, maka
akan terbentuk fasa austenit dan membentuk martensit sewaktu pendinginan
- Sensitasi atau embrittlement, jika baja tahan karat feritik mengalami pemanasan
hingga >950°C, maka akan mengakibatkan adanya pelarutan karbida dan atau karbida
yang membentuk endapan pada pendinginan.

Problem yang umumnya terjadi pada pengelasan baja tahan karat duplex adalah

- Pada logam las, jika dilas tanpa kawat las maka kandungan austenit pada logam las
akan berkurang jauh di bawah 50%, dan jumlah yang tepat tergantung pada kecepatan
pendinginan. Umumnya pada pengelasan baja jenis ini digunakan kawat las dengan
kadar nikel yang tinggi sehingga kesetaraan Ni meningkat dan jumlah austenit dapat
dibuat seimbang dengan ferrit.
- Pada daerah HAZ. Pada temperatur tinggi akan terbentuk seluruhnya ferrit dan
terjadi pertumbuhan butir. Pada pendinginan akan terbentuk fasa austenit pada
batas butir. Ketangguhan pada daerah HAZ sangat rendah, oleh karena itu untuk
mengatasinya diberikan masukan panas yang terkontrol.

Problem yang umumnya terjadi pada pengelasan baja tahan karat martensit

- Retak las akibat terbentuknya struktur yang keras dan rapuh(martensit) di HAZ.
Preheating dan interpass temperature yang tergantung dari kadar karbonnya, yakni
antara 100-320°C atau yang direkomendasikan untuk mencegah terjadinya retak las.
- Post Weld Heat Treatment (PWHT) diperlukan untuk meningkatkan sifat mekanis dan
mengurangi tegangan sisa. Untuk sambungan yang kompleks PWHT dilakukan sesaat
setelah pengelasan selesai yaitu pada saat mencapai temperatur martensite start
(130-150°C).
- Kandungan hidrogen harus rendah dan pakai austenitic filler metal.

Proses finishing yang dilakukan pada pengelasan baja tahan karat austenitik

- Proses pickling : dengan larutan asam atau pasta untuk mencegah / menghilangkan
kontaminasi besi oksida, untuk menghilangkan tanda terbakar (heat tint) maupun
scale yang terbentuk akibat pemanasan pada temperatur tinggi.
- Proses pasivasi : untuk menghilangkan tanda terbakar dan menghilangkan besi pada
permukaan SS agar tidak terjadi korosi pitting. Degreasing merupakan proses
penghilangan lemak, minyak, oli dll dari permukaan stainless steel. Jika proses
degreasing tidak dilakukan maka akan menimbulkan korosi pada daerah las (misalnya
Stress Corrosion Cracking karena adanya tegangan yang diakibatkan oleh adanya
tegangan yang ditimbulkan oleh karbon yang terkandung dalam minyak)Bila tidak
dilakukan maka akan terjadi korosi


Untuk melakukan pengelasan beda logam antara baja karbon dengan baja tahan austenitik maka digunakan proses pengelasan SMAW dengan arus sebesar 60 amper. Masukan panas dijaga rendah untuk menghindari crack atau embrittlement. Elektroda yang dapat digunakan antara lain (tergantung jenis baja) E 304 and R 990. (Widia Setiawan , Nugroho Santos. Pengelasan Dissimilar Metal Baja Karbon Rendah ST 37 dan Baja Austenitik SUS 304 (Tahan Karat)Pada Pengelasan SMAW Terhadap Sifat Mekanik)

Penggunaan kawat las akan berpengaruh terhadap besarnya daerah dilusi, dilusi
ialah perbandingan daerah base metal yang berfusi dibagi dengan seluruh
daerah kampuh las

syarat-syarat dalam mengelas dissimilar metal agar dicapai struktur mikro dan
kekuatan yang baik antara lain:
- Pemilihan Jenis filler elektroda yang tepat: analisis diagram Schaffler
menunjukkan bahwa penggunaan elektroda jenis E 308 sudah memenuhi syarat untuk
menyambung bahan dissimilar metal antara baja stainless SUS 304 dengan baja karbon
rendah.
- Heat input yang tepat : Masukan panas dijaga rendah untuk menghindari crack atau
embrittlement

Dilusi pada dissimilar metal adalah perbandingan daerah base metal yang berfusi dibagi dengan seluruh daerah kampuh las.


Masalah dan Pengalaman

setiap hari kita pasti dihadapkan dengan masalah, baik itu masalah kecil atapun masalah besar, positif atau negatif. adanya masalah dalam kehidupan kita memang tidak bisa dihindari. Karena pada hakekatnya kita hidup di dunia ini untuk menyelesaikan masalah. Kalau kita cermati lebih dalam lagi, "masalah" ini selalu identik dengan sesuatu yang negatif. Padahal tidak seperti itu. Coba kita roll back waktu kita. ketika kita sukses menjalankan misi, apakah itu hanya anugrah? jawabannya adalah TIDAK. Dalam kesuksesan itu juga terdapat suatu masalah. Dimana hati kita dituntut untuk merasa senang dan gembira setelah kita merasakan susahnya menempuh jalan menuju kesuksesan tersebut. Kenapa ini dikatakan sebagai masalah? coba kita cermati gelas kaca dalam keadaan normal (tidak diisi apa-apa) langsung dituang air panas. gelas tersebut pecah. Beda jika dituang gula terlebih dahulu didalamnya. Hal lainnya lagi adalah ketika kita memiliki harta yang melimpah, mempunyai segalanya, mampu mendapatkan apapun yang kita inginkan. kebanyakan orang berfikir hal tersebut adalah anugerah. padahal Tidak. itu merupakan masalah besar dalam kehidupan. dimana hati, pikiran, dan perbuatan kita dituntut untuk mengatur pola hidup yang lurus.

Pepatah mengatakan "Pengalaman adalah Guru Terbaik". itu sangat benar.. tanpa adanya pengalaman kita tidak bisa menyelesaikan masalah hidup ini. Pengalaman tidak hanya datang dan terjadi pada diri kita sendiri, akan tetapi bisa juga datang dari dan terjadi pada orang lain atau bisa dibilang kita hanya sebagai peniru. http://www.blogger.com/img/blank.gifDengan adanya pengalaman, kita mampu menyelesaikan suatu masalah dengan lancar dan menjadi sangat menyenangkan kelihatannya.

Mulai sekarang, ubahlah pola pikir kita yang menganggap bahwa masalah adalah hal negatif dan pengalaman hanya datang pada diri kita sendiri. Dengan seperti itu, insya Allah kita bisa menjalani hidup ini dengan sangat berhati-hati dan menghargainya.

Coba software yang saya kasih cuma-cuma ini. ini software musik terapi. semoga membantu menenangkan pikiran anda.

download Natura Sound Terapi