PEMANFAATAN LIMBAH KEPALA IKAN, ISI
PERUT IKAN DAN LIMBAH NANAS UNTUK PAKAN UNGGAS
Limbah
kepala ikan ataupun limbah isi perut ikan banyak terbuang percuma dipasaran,
masih banyak yang tidak bisa memanfaatkan dengan baik, ujung-ujungnya jadi
pencemaran lingkungan karena pada umumnya dibuang di tempat sampah, disungai,
diselokan.
Perlu
diketahui, protein dan asam amino dalam ikan, semua jenis ikan bersifat
spesial. Kenapa? Karena meskipun di masak, kandungannya tidak rusak.
Keistimewaan
ini perlu di perhatikan lebih, kalo bisa kita menekan pencemaran yang ada
dilingkungan kita. Saling menguntungkan begitu ibaratnya. Akan tetapi ada
kelemahan dari kepala ikan itu sendiri, dimana protein yang dikandungnya tidak
mudah dicerna karena sebagian besar kepala ikan terbentuk atas protein kalogen
yang bergabung dengan phospor dan kalsium. ( Suhermiyati, et.al 2008). Kalogen mempunyai
sifat kurang larut, amorf, susunan asam aminonya terdiri dari 25% glisin dan
25% prolin serta hidroksi prolin (prayitno, 2007).
Permasalahan
diatas dapat diatasi dengan cara pemeraman limbah kepala ikan dan isi perut
ikan dengan bantuan enzim bromelin yang terdapat pada seluruh bagian nanas. Enzim
bromelin ini bersifat proteolitik. Enzim yang bersifat proteolitik mampu
memecah molekum protein komplek menjadi senyawa lebih sederhana yaitu ikatan
peptida dan asam amino ( Anam, et.al 2003). Nanas yang dimaksudkan adalah
limbah nanas, mulai dari batang, kulit, daging, hati, tangkai daun dan daunnya
itu sendiri.
Proses pengolahannya sebagai berikut :
Bahan :
1. 10
kg limbah kepala ikan
2. 15
limbah isi perut ikan
3. Limbah
nanas bagian mana aja sebanyak 3 kg. Boleh dalam bentuk campuran kulit, daging,
tongkol dll dari nanas.
4. Air
sebanyak 2 liter.
Proses :
1. Hancurkan
semua bahan 1 – 3
2. Tambahkan
air sebanyak 2 liter.
3. Campur
merata semuanya.
4. Masukkan
dalam wadah kedap udara.
5. Tutup
rapat selama kurang lebih 2 hari.
6. Setelah
2 hari, buka kemudian olahan tadi di masak selama 15 menit dengan suhu 105
derajat celcius. Untuk menonaktifkan bromelinnya.
7. Setelah
itu, angkat dan dinginkan, siap disajikan ke ternak kita.
8. Bisa
juga dikeringkan untuk disimpan dalam waktu yang lama (sampai 3 bulan jika
benar-benar kering)
Limbah
ini disarankan untuk diberikan pada masa pertumbuhan (Huigheybaert dan Pack,
1996). Limbah ini mengandung 12 asam amino. Delapan diantaranya adalam asam
amino esensial. Hasil terbaik adalah pemeraman dengan enzim bromelin yang
terdapat pada hati nanas (Suhermiyati, et.al 2008)
Pandailah mencari bahan alternatif,
untuk dapat bertahan dengan harga pakan pabrikan yang semakin tinggi.
Salam,
AbdiLestarie,
No comments:
Post a Comment