Friday, March 2, 2018

GRADDING DAN CULLING UNTUK MENYERAGAMKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TELUR

Hewan adalah makhluk hidup yang memiliki keragaman genetik. Setiap satu kelompok hewan bisa saja tidak sama genetiknya. Semisal dalam satu tetasan ayam berjumlah 5 ekor, bisa saja setiap ekornya memiliki perbedaan genetik, hal ini yang menyebabkan pertumbuhan hewan setiap kelompoknya tidak selalu seragam. Hal ini berlaku juga untuk hewan-hewan jenis tertentu yang sengaja diseleksi DNA nya seperti contohnya ayam pedaging (Broiler),  meskipun sudah di lakukan rekayasa genetik dengan teknologi yang sangat modern, tetap saja dalam prakteknya masih saja kedapatan sejumlah ayam yang gampang sakit, tahan penyakit, cepat besar, kerdil dsb. 

Jika kita bicara mengenai genetik, hal ini tidak dapat serta merta di atasi dengan perlakuan luar saja. Contohnya Jumlah tempat pakan dan minum ditambah, pakan diberikan tanpa batas dll. Permasalahan ini dapat di minimalisir dengan cara GRADDING dan CULLING atau AFKIR. 

Gradding itu sendiri adalah pengelompokan berdasarkan sesuatu yang dijadikan parameter ukur tanpa menghapusnya dari jumlah populasi. Misal peternak ayam pedaging (Broiler) melakukan Gradding berdasarkan Jenis Kelamin Jantan dan Betina, berdasarkan Bobot, usia dsb tanpa menghapus atau menghilangkannya dari catatan jumlah populasi. Jadi Jumlah ayam tetap, hanya mungkin saja bertambah jumlah sekat kandangnya. Upaya ini bisa dilakukan jika 
- Ketertinggalan Bobot tidak terlalu signifikan
- Kesehatan hewan baik
- Produksi telur tidak terlalu turun dsb. 

Sedangkan Culling atau AFKIR adalah Pengelompokan lanjutan berdasarkan sesuatu yang dijadikan parameter ukur terburuk kemudian menghapusnya dari jumlah populasi. Ini dilakukan jika terjadi perbedaan yang sangat signifikan dari yang lainnya atau terlampau jauh dari standar yang telah ditentukan. contohnya peternak ayam petelur melakukan gradding berdasarkan jumlah produksi. Logika yang akan dipakai sebagai berikut:
- Jika Produksi telur per minggu per ekor rata-rata 75-85% maka masuk kelompok A
- Jika Produksi Telur perminggu per ekor rata-rata 85%-90% maka masuk kelompok B
- JIka Produksi Telur Perminggu per ekor rata-rata 90% keatas maka masuk kelompok C
- JIka Produksi Kurang dari 75% maka Afkir. 
ini berarti setelah dilakukan proses Culling/Afkir jumlah populasi akan berkurang.
Keuntungan dari Proses Gradding dan Culling ini adalah pakan yang diberikan akan digunakan secara maksimal karena mengurangi jumlah ayam-ayam yang bermasalah didalam kandang. langkah ini sangat penting. dan sangat dianjurkan untuk dilakukan di setiap farm.





No comments: