Thursday, April 21, 2011

Asal-asalan, Nekat dan berlebihan Bukan Berarti Nakal

Bagi kebanyakan orang menilai sikap berlebihan, nekat, asal-asalan adalah sikap mengesalkan dan merugikan orang lain. Orang-orang disekitarnya merasa sangat terganggu dengan sikap tersebut. Tapi perlu diperdalam kembali sikap tersebut. Jangan asal menilai dan melihatnya. Kita perlu mengetahui asal usul kenapa orang tersebut melakukan hal-hal itu. Apakah dia tanpa tujuan atau ada tujuan tertentu. Kebanyakan dari orang yang bertindak seperti itu memiliki wawasan yang lebih luas juga memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan orang pendiam yang hanya membaca buku, mendengarkan guru, berjalan mengikuti aturan baku yang sudah dibuat orang lain. Malah hal seperti itu bisa dikatakan orang kaku, orang tak kreatif, orang tak pandai membaca situasi sekitarnya, orang tidak peka. Lain halnya dengan orang yang berani menjelajahi semua yang diinginkan hati. Berani mengambil risiko dari apa yang dia inginkan. Dengan begitu orang tersebut dapat merasakan berbagai pengalaman dan mendapatkan banyak wawasan baru dari apa yang dia perbuat. Namun perlu diperhatikan kembali, sikap nekat, asal-asalan, aneh, itu semua harus didasari dengan tanggung jawab atas apa yang dia lakukan. Itu baru dinamakan Kreatif dan Berani.

Jika kita melihat lebih jauh dan melihat kenyataan yang ada, kehidupan ini pasti akan sangat sepi jika kita hanya mengikuti aturan baku yang dibuat orang lain. Tanpa melirik kiri dan kanan. Padahal banyak hal baru yang justru datang dari arah manapun menghampiri kita. Para peneliti, ilmuwan, tidak hanya pintar dan cerdas untuk menciptakan karya-karya baru yang kita nikmati sekarang ini namun mereka juga kreatif, berani mengambil risiko dari apa yang dia perbuat. Contohnya adalah Albert Einstein, beliau tidak tamat sekolah, beliau seperti orang autis, mengerjakan semua yang dia inginkan, beliau mencurahkan dalam dunia nyata setiap pemikirannya yang dia anggap tidak mungkin, dengan begitu beliau berhasil menciptakan rumus E=m.c2.

Untuk orang tua yang memiliki anak memiliki sikap aneh, berlebihan, asal-asalan perlu memberikan pengarahan yang serius agar sikap tersebut menjadi sikap yang menguntungkan. Karena sikap tersebut memiliki kelemahan yakni menjerumuskan anak kepada kebiasaan yang sangat buruk.

Kesimpulan dari tulisan diatas adalah, bersikaplah sesuai kemauan hati namun didasari oleh tanggung jawab besar atas sikap yang dilakukannya. Dengan begitu, pengalaman dan wawasan akan menjadi lebih berguna buat diri kita.

No comments: