Antibiotik telah digunakan pada ternak ayam selama hampir setengah abad di seluruh belahan dunia untuk mengatasi infeksi bakteri penyebab penyakit dan menurunnya performa ternak. Akhir-akhir ini
penggunaan antibiotik sebagai profilaktik dan growth promotors (AGP) semakin marak dilakukan. Namun di pada tahun 1999, di negara maju seperti Eropa, pemerintah sudah melarang keras penggunaan antibiotik sebagai AGP pada ternak. Hal ini disebabkan adanya residu antibiotik pada produk ternak (daging, telur, susu, dsb) yang memicu alergi atau reaksi keracunan pada konsumen. Penggunaan antibiotik jangka panjang sebagai imbuhan pakan berkontribusi pada terjadinya kasus resistensi.
Pelarangan penggunaan antibiotik sebagai AGP di Eropa berdampak pada meningkatnya resiko
terjadinya penyakit zoonosis. Hal ini juga berdampak negatif pada negara pengekspor daging/telur yang masih menggunakan AGP karena produk mereka akan ditolak oleh negara pengimpor akibat adanya residu antibiotik. Oleh sebab itu harus ada alternatif pengganti untuk mengatasi masalah ini.
Probiotik: Produk Masa Depan. Probiotik merupakan produk masa depan yang digunakan sebagai alternatif pengganti antibiotik sebagai growth promotor. Menurut Fuller (1992), probiotik merupakan mikroba hidup yang diberikan langsung pada ternak dengan tujuan meningkatkan keseimbangan mikroba dalam pencernaan dan mengurangi mikroba yang tidak dikehendaki seperti E.coli, salmonella, Clostridium, dsb.
Akhir-akhir ini banyak imbuhan pakan dinyatakan produsennya sebagai probiotik dan dinyatakan dapat memperbaiki penampilan produksi secara dramatis. Berdasarkan definisi, probiotik seharusnya merupakan mikroba hidup yang diketahui jenis dan jumlahnya. Oleh sebab itu harus ada keterangan jelas mengenai komposisi produk itu sendiri.
Pakar Mikrobiologi ini juga merekomendasikan probiotik dengan dosis 106-107 CFU/g perlu
ditambahkan dalam pakan ayam untuk mencapai keseimbangan antara mikroorganisme probiotik dan
mikroflora yang tinggal dalam usus. Karena mode of actionnya, hasil penggunaan probiotik pada ayam tidak langsung terlihat dalam seketika. Pada seluruh spesies hewan, sangat direkomendasi untuk menggunakan probiotik pada kondisi stress, transportasi, perubahan diet pakan, lepas sapih,
kehamilan, dan laktasi (ruminansia dan babi).
Bagaimana Kerja Probiotik?
Saat ini, di Negara Eropa, seluruh produk probiotik yang teregistrasi oleh pemerintah harus terbukti
daya kerja dan efikasinya melalui pelaksanaan trial lapangan. Menurut Professor Guillot, seorang pakar mikrobiologi , pemahaman terhadap Mode Of Action dari probiotik perlu ditekankan ketika mengembangkan suatu produk. Apabila kita memahami bagaimana kerja probiotik, maka kita
dapat lebih mengetahui kapan dan pada kondisi bagaimana probiotik itu bekerja secara optimal.
Pakar Mikrobiologi ini juga merekomendasikan probiotik dengan dosis 106-107 CFU/g perlu
ditambahkan dalam pakan ayam untuk mencapai keseimbangan antara mikroorganisme probiotik dan
mikroflora yang tinggal dalam usus. Karena mode of actionnya, hasil penggunaan probiotik pada ayam tidak langsung terlihat dalam seketika. Pada seluruh spesies hewan, sangat direkomendasi untuk menggunakan probiotik pada kondisi stress, transportasi, perubahan diet pakan, lepas sapih,
kehamilan, dan laktasi (ruminansia dan babi). Secara umum ada 4 mekanisme umum yang terjadi di
dalam tubuh ayam dengan penggunaan probiotik, yaitu:
(1) tercipta suasana usus yang tidak nyaman untuk bakteri patogen,
(2) eliminasi situs reseptor bagi bakteri patogen,
(3) produksi dan sekresi metabolit antimikroba,
(4) kompetisi nutrisi essential.
Kondisi pH usus sangat mempengaruhi kelangsungan hidup sejumlah mikroorganisme pathogen. Produksi Volatile Fatty Acid (VFA) oleh mikroflora normal usus pada pH<6 acetic="" anaerob="" antibiotik="" antimicrobial="" asam="" baik="" bakteri="" berbagai="" bifidobacterium.="" br="" butyric="" dalam="" dan="" dapat="" efektif="" enterobacteriaceae.="" hidup="" ini="" jangka="" kelangsungan="" kondisi="" laktat="" membasmi="" mengganggu="" menghasilkan="" mengurangi="" menurunkan="" merupakan="" mikroflora="" normal="" panjang="" patogen="" pemberian="" pertumbuhan="" populasi="" produksi="" propionic="" salmonella="" sangat="" sehingga="" sekum="" substansi="" untuk="" usus="" vfa="" waktu="" yang=""> menyebabkan suasana usus menjadi basa. DOC biasanya belum mampu memproduksi VFA secara
optimal, sehingga penambahan probiotik sangat penting dilakukan.
6>
Polisakarida pada dinding sel bakteri penting untuk perlekatan dengan epitel usus. Bakteri asam laktat akan menempati reseptor-reseptor di epitel usus ayam sehingga secara efektif akan mencegah
perlekatan bakteri patogen dengan epitel usus. Akibatnya, bakteri patogen tidak dapat menempati
situs reseptor di usus dan tidak mendapat asupan nutrisi karena kalah kompetisi oleh probiotik. Oleh
sebab itu, harus diberikan probiotik dalam jumlah yang cukup agar dapat menghambat bakteri patogen secara efektif..
Selain itu probiotik menghasilkan metabolit berupa bacteriocin yaitu sejenis protein dihasilkan oleh
bakteri probiotik dan bersifat lethal untuk bakteri patogen. Bakteri asam laktat, Lactobacillus
memproduksi sejumlah inhibitory product yaitu nisin dan reuterin. Nisin bekerja dengan menginduksi
pembentukan pori-pori sehingga merusak struktur membrane sel bakteri patogen. Reuterin adalah
produk metabolisme gliserol yang dihasilkan oleh Lactobacillus reuteri, memiliki spectrum luas dalam membunuh mikroorganisme patogen dalam saluran pencernaan ayam.
No comments:
Post a Comment