Sunday, January 11, 2015

PERLAKUAN AYAM KAMPUNG SELAMA MASA STARTER, GROWER DAN FINISHER


BAB IV
PERLAKUAN SELAMA MASA STARTER, GROWER DAN FINISHER
A. STARTER (0-30 HARI atau bobot 38gram sampai 300 gram)
Kebutuhan ayam usia starter adalah pakan berprotein 21-23% dan energi 3000 kCal/kg, suhu ideal 30-32 derajat C dan 28-30 derajat C, lingkungan yang bersih, nyaman.
Kontrol kandang perlu dilakukan setiap saat. Tidak hanya setiap hari. Tapi setiap 3 jam sekali. Tujuannya agar kenyamanan doc tetap terjaga dan meminimalkan risiko stress.

Masa starter ini bisa dibilang kunci keberhasilan yang akan datang. Standar bobot yang harus tercapai adalah  minimal:
-          60 gram di usia 7 hari
-          120 gram di usia 14 hari
-          200 gram diusia 21 hari
-          300 gram di usia 30 hari.
Jika standar minimal tersebut dapat dicapai, besar kemungkinan masa panen akan lebih maksimal.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk masa starter ini agar bobot bisa tercapai maksimal adalah Mengusahakan si ayam mau makan sebanyak-banyaknya. Berikan variasi hijauan seperti daun pepaya atau daun singkong (dilayukan dulu minimal 5 jam). Bisa diberikan utuh dengan digantung atau di cacah lembut kemudian dicampur dengan pakannya.
Tidak lupa selalu saya mengingatkan probiotik herbal selalu digunakan. Jika memang perlu memakai obat kimia, pakai saja tidak apa. Digunakan secara bersamaan (dicampur jadi satu). Hal ini untuk memaksimalkan penjagaan terhadap fungsi organ yang berimbas pada pertumbuhan, ketahanan penyakit dan bobot yang akan diperolehnya.
B. GROWER (31-49 HARI atau bobot 301 gram sampai 700 gram)
Masa grower atau masa pertumbuhan dan berkembang. Dimasa ini, ayam akan lebih aktif bergerak sana sini. Terbang, berantam, maen maen dan sebagainya. Disini lebih cenderugn pertumbuhan tulang ketimbang daging.  Kebutuhan protein akan cenderung turun. Yakni kisaran 18.5 – 19.5 % protein dan 3100 kCal/kg Energi.
Pada masa grower ini, peternak bisa memodifikasi pakan yang akan diberikannya. Bisa dengan campuran dedak halus atau jagung atau nasi aking (nasi yang di keringkan) dengan komposisi menyesuaikan kebutuhan ayam itu sendiri.
Pada masa grower ini, bobot yang perlu dicapai adalah
- 450 gram di usia 35 hari
- 550 gram diusia 42 hari
- 700 gram diusia 49 hari
Jika standar bobot ini bisa tercapai dengan baik, maka untuk menuju tahap finisher tentu akan lebih mudah.
Modifikasi pakan harus didasarkan pada standar nutrisi yang dibutuhkan si ayam itu sendiri. Tidak boleh asal murah.
Pakan Murah bukan pakan yang berharga murah, akan tetapi pakan yang mampu diserap tubuh secara maksimal. Dalam hal ini, jumlah serat kasar yang ada dalam kandungan bahan pakan menjadi patokan utama, semakin kecil jumlah serat kasarnya (max 5%) maka semakin baik pula penyerapan nutrisi pakan tersebut oleh tubuh.
Jika di daerah kita hanya tersedia bahan pakan dengan kandungan serat yang tinggi seperti dedak halus, bekatul, bisa disiasati dengan proses fermentasi terlebih dahulu sebelum diberikan. Bab fermentasi akan dibahas di bab lainnya.

C. FINISHER (46-PANEN atau bobot 701 gram – 1 kg)
Fase Finisher ini masa akhir pemeliharaan. Pada fasa ini, dibutuhkan jumlah protein yang lebih tinggi dibandingkan grower yakni 19.5-21% dan energi 3100 kCal/kg.
Ibarat orang lari, ini lah masa penentu akhir. Harus bisa memanfaatkan tenaga sisanya untuk lari sekencang-kencangnya. Dengan cara apa? Ya dengan cara menyeimbangkan antara konsentrasi berlari, tenaga dan teknik.
Dalam beternak dapat dipraktekkan juga cara seorang pelari tersebut. Yakni dengan cara berkonsentrasi menjaga ketahanan tubuh si ayam, menjaga kondisi agar tidak gampang sakit, mengontrol suhu kandang, meningkatkan asupan nutrisi, mengganti pola makan si ayam agar lebih banyak jadi daging dari pada untuk beraktifitas. Kembali lagi ditekankan untuk penggunaan probiotik herbal.
Bobot standar minimal yang harus dicapai ketika usia ini adalah:
-          750 gram usia 50 hari
-          850 gram usia 55hari
-          1000 gram usia 60-62 hari.
Masa-masa ini orang menganggap bahwa si ayam akan terbebas dari penyakit, salah besar. Masa ini kembali rentan kondisi si ayam. Karena ayam ini kembali konsentrasi kepada pematangan organ-organ tubuhnya. Risiko terserang stres juga tinggi. dan berdasarkan pengalaman, ketika si peternak stress, was was dengan harga panenan, si hewan ternak juga ikut terpengaruh. Maka dari itu, peternak juga harus mampu mengontrol diri agar tidak mudah stress yang akan berimbas pada hewan ternaknya. 



Dokument Resmi AbdiLestarie

Phone  : (0294) 385276 – Office                           Email       : abzusu_414@yahoo.co.id
Hp       : 085743160081 / 08989663121            Pin           : 7cc63a3a
FB        :  Panglima kura-kura                                Blog         : supraba.blogspot.com
 

No comments: